Maag kambuh bisa memberikan tanda-tanda tertentu yang perlu diidentifikasi sejak awal agar penanganan yang tepat dapat dilakukan. Dengan demikian, gejala maag yang mengganggu dapat diatasi dan aktivitas sehari-hari dapat berjalan lancar.
Ciri-Ciri Maag Kambuh
Pada umumnya, maag atau dispepsia bersifat ringan dan dapat hilang dengan perawatan yang sederhana. Namun, gejalanya dapat mengganggu aktivitas harian dan sering kambuh, terutama jika pola makan tidak dijaga dengan baik. Beberapa ciri-ciri maag kambuh antara lain:
- Nyeri ulu hati
- Sakit perut di bagian kiri atas
- Perut kembung
- Perut terasa kenyang meskipun baru makan sedikit
- Perut terasa tidak nyaman setelah makan
- Sering bersendawa atau kentut
- Mulut terasa asam atau pahit
- Mual atau muntah
Gejala-gejala tersebut bisa saja ringan, tetapi juga dapat berat hingga mengganggu aktivitas, terutama jika pola makan tidak dijaga atau stres tidak terkendali.
Cara Mengatasi Maag Kambuh
Meskipun umumnya tidak berbahaya, sakit maag perlu diatasi, terutama jika sering kambuh. Penanganannya harus disesuaikan dengan pemicu atau penyebabnya. Berikut adalah beberapa cara mengatasi maag kambuh:
- Hindari Makanan dan Minuman Pemicu Maag Kambuh: Hindari konsumsi makanan berlemak, asam, pedas, serta minuman berkafein, bersoda, dan beralkohol.
- Makan Secara Perlahan dan dalam Porsi Kecil: Makan perlahan dan dalam porsi kecil selama sakit maag. Jangan berbaring langsung setelah makan. Beri jeda minimal 3 jam antara makan dan tidur.
- Konsumsi Makanan atau Minuman untuk Sakit Maag: Teh chamomile, jahe, daun mint, dan licorice dapat meredakan gejala maag kambuh.
- Konsumsi Obat-Obatan: Antasida, simethicone, antiemetik, penghambat pompa proton, antibiotik, dan antidepresan dapat mengatasi maag kambuh sesuai dengan kondisi dan rekomendasi dokter.
Sebelum menggunakan obat-obatan, terapkan terlebih dahulu perawatan sederhana seperti di atas. Pastikan juga untuk minum air putih minimal 2 liter per hari dan istirahat yang cukup.
Jika gejala maag kambuh tidak kunjung reda setelah menerapkan perawatan mandiri selama lebih dari 3 hari atau sering kambuh dalam 2 minggu, segera konsultasikan ke dokter untuk penanganan lebih lanjut.