Rasa haus sebenarnya adalah tanda normal bahwa tubuh membutuhkan cairan untuk menjalankan metabolisme. Namun, jika Anda terus merasa haus sepanjang hari, terutama jika sudah cukup minum, hal ini bisa menandakan adanya kondisi atau penyakit tertentu.
Sangat penting untuk mengenali penyebab rasa haus yang normal dan tidak normal agar Anda bisa segera memeriksakan diri ke dokter. Rasa haus yang sering muncul dan cukup parah bisa menjadi indikasi beberapa penyakit, seperti diabetes.
Penyebab Umum dari Rasa Haus yang Sering Terjadi
Rasa haus yang normal menandakan tubuh memerlukan cairan sebagai respons terhadap beberapa kondisi berikut:
Dehidrasi
Dehidrasi terjadi saat tubuh kekurangan cairan. Kondisi ini biasanya terjadi karena kurang minum, mengonsumsi terlalu banyak minuman beralkohol, diare, muntah, atau banyak berkeringat. Selain itu, beraktivitas di bawah terik matahari terlalu lama bisa menyebabkan heatstroke yang memicu rasa haus, pusing, dan bahkan pingsan.
Konsumsi Makanan Tertentu
Mengonsumsi makanan pedas dan asin dapat membuat tubuh haus dan ingin mengonsumsi lebih banyak cairan. Selain itu, makanan yang mengandung banyak MSG juga bisa menyebabkan rasa haus karena MSG dan garam mengandung natrium yang merangsang rasa haus jika dikonsumsi berlebihan.
Kehamilan
Wanita hamil biasanya lebih sering merasa haus dan ingin buang air kecil terus-menerus karena perubahan hormon selama masa kehamilan. Tubuh ibu hamil membutuhkan lebih banyak cairan untuk mendukung sirkulasi darah ke janin dan menghasilkan air ketuban dalam jumlah yang cukup.
Efek Samping Obat-obatan
Beberapa obat dapat menyebabkan efek samping berupa rasa haus yang sering, seperti litium untuk gangguan mood dan obat golongan diuretik yang merangsang pembentukan urine lebih banyak.
Penyakit yang Dapat Menyebabkan Rasa Haus Berlebihan
Selain penyebab di atas, ada beberapa penyakit yang dapat menyebabkan rasa haus berlebihan atau polidipsia:
- Diabetes Mellitus
Diabetes terjadi ketika kadar gula darah terlalu tinggi dan sulit terkontrol. Hal ini terjadi karena hormon insulin tidak bekerja dengan baik atau tidak diproduksi dalam jumlah cukup. Kadar gula darah yang tinggi membuat ginjal perlu memproduksi lebih banyak urine untuk mengeluarkan glukosa dari tubuh, sehingga penderita diabetes merasa haus terus-menerus. Gejala lain termasuk luka yang sulit sembuh, sering kelelahan, cepat lapar, dan sering buang air kecil. Pada ibu hamil, rasa haus yang sering bisa menjadi tanda diabetes gestasional.
- Diabetes Insipidus
Diabetes insipidus disebabkan oleh gangguan pada hormon antidiuretik (ADH) yang mengatur kadar cairan dalam tubuh. Pasien dengan kondisi ini menghasilkan urine dalam jumlah berlebihan sehingga sering merasa haus.
- Ketoasidosis Diabetik
Ketoasidosis diabetik adalah komplikasi diabetes yang berbahaya dan mengancam nyawa. Karena kekurangan insulin, tubuh memecah jaringan lemak sebagai sumber energi pengganti glukosa, menghasilkan penumpukan zat keton yang berbahaya. Gejala lain termasuk sering buang air kecil, kelelahan, nyeri perut bagian atas, napas berat, dan bahkan koma.
- Anemia Sel Sabit
Anemia sel sabit adalah kondisi di mana sel darah merah memiliki bentuk abnormal yang bisa menghambat pembuluh darah dan merusak organ serta jaringan tubuh. Jika kerusakan terjadi pada ginjal, rasa haus sering muncul. Gejala lain termasuk kekurangan energi, sesak napas, dan cepat lelah, terutama setelah berolahraga.
Rasa haus yang muncul setelah berolahraga, kelelahan, atau berpuasa adalah hal yang normal. Namun, jika Anda merasa haus terus-menerus meskipun sudah cukup minum air putih, sebaiknya konsultasikan hal tersebut ke dokter. Penting untuk mengetahui penyebabnya agar bisa mendapatkan pengobatan yang tepat.