Air raksa, atau yang dikenal juga dengan merkuri, adalah unsur alami yang dapat ditemukan dalam tanah, air, dan udara. Namun, paparan terhadap air raksa melalui kontak dengan kulit, pernapasan, atau penelanannya bisa membahayakan kesehatan manusia.
Sumber dan Distribusi Air Raksa
Air raksa alami terbentuk melalui proses alamiah, namun juga beredar di udara melalui polusi dari limbah industri. Merkuri yang tersebar di udara dapat jatuh dan terakumulasi di perairan, termasuk sungai dan laut, yang berpotensi mencemari sumber air dan makanan manusia.
Produk yang Mengandung Air Raksa
- Kosmetik: Merkuri dapat terkandung dalam produk pemutih kulit atau wajah, seperti sabun dan krim. Meskipun bisa membuat kulit terlihat lebih cerah dengan menghambat pembentukan melanin, efek sampingnya sangat berbahaya.
- Bahan Makanan: Air raksa yang ada di perairan dapat masuk ke dalam tubuh melalui ikan, kerang, dan hewan laut lainnya. Ikan besar dan yang hidup lebih lama cenderung mengandung lebih banyak merkuri, seperti ikan todak, hiu, tuna, dan tenggiri.
- Udara Terpolusi: Air raksa yang dilepaskan ke udara melalui kegiatan industri, seperti pembakaran batu bara dan penambangan, juga dapat terhirup oleh manusia melalui sistem pernapasan.
Bahaya Paparan Merkuri
Paparan berlebihan terhadap merkuri memiliki dampak serius pada kesehatan manusia, terutama pada:
- Janin, Bayi, dan Anak-Anak: Paparan merkuri pada ibu hamil dapat memengaruhi perkembangan otak janin dan kemampuan kognitif anak.
- Orang Dewasa dan Lansia: Merkuri dalam tubuh manusia dapat membahayakan organ vital seperti otak, jantung, ginjal, dan paru-paru. Gejalanya meliputi kesemutan, gangguan koordinasi, gangguan penglihatan, tremor, dan perubahan mental.
Pencegahan Keracunan Merkuri
Untuk menghindari keracunan merkuri, beberapa langkah pencegahan dapat dilakukan, seperti:
- Memastikan produk sehari-hari bebas dari air raksa.
- Menghindari penggunaan kosmetik atau produk yang mengandung merkuri.
- Memilih jenis ikan atau kerang yang rendah kandungan merkurnya, terutama bagi ibu hamil.
- Menghindari pencemaran lingkungan dengan cara yang tepat, seperti pembungkusan sebelum membuang barang yang mengandung merkuri.
Jika terjadi gejala keracunan merkuri setelah kontak dengan produk atau makanan yang terkontaminasi, segera hubungi dokter untuk pemeriksaan dan penanganan lebih lanjut.