Tiga hari menjelang pergantian tahun 2024, Kota Yogyakarta diguyur hujan deras. Walaupun intensitas musim hujan tahun 2023 belum begitu tinggi, potensi aliran air dan genangan tetap mengancam. Keberadaan genangan air meningkatkan risiko kontaminasi virus dalam lingkungan, dapat menular kepada manusia terutama saat musim hujan.
Dalam menyikapi ancaman ini, Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta selalu memantau beberapa penyakit yang cenderung muncul saat musim hujan seperti Leptospirosis, Diare, Demam Berdarah, flu, dan penyakit kulit. Dr. Lana Unwanah, Kabid P2P PD SIK Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta, menjelaskan, “Kondisi ini selalu menjadi perhatian Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta saat memasuki musim hujan.”
Leptospirosis menjadi salah satu penyakit yang perlu diwaspadai di Kota Yogyakarta saat musim hujan. Dr. Endang Sri Rahayu, Kepala Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular dan Imunisasi, mengingatkan, “Leptospirosis ditularkan melalui kencing tikus yang terinfeksi bakteri leptospira. Penularan dapat terjadi melalui kulit yang lecet atau selaput lendir saat kontak dengan genangan air sungai, selokan, lumpur, dan saat banjir yang terkontaminasi oleh kencing tikus.”
Dalam rangka meningkatkan kewaspadaan, Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta memberikan himbauan kepada warganya:
- Minimalisir sampah yang dapat menarik kehadiran tikus.
- Warga dan pekerja yang berhubungan dengan sampah secara langsung disarankan menggunakan pelindung diri seperti sarung tangan dan sepatu boots untuk menghindari kontak langsung dengan kulit.
- Jika ada luka pada tubuh, seperti tangan atau kaki, segera obati dan tutupi dengan pelindung luka yang sesuai.
- Cuci tangan dan bersihkan tubuh setelah beraktifitas di tempat-tempat yang berisiko penularan Leptospirosis, mengikuti prinsip Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).
- Hindari mengonsumsi makanan atau minuman saat berada di tempat yang berisiko; jika perlu, pastikan untuk mencuci tangan sebelum makan atau minum.
Solikhin Dwi R, MPH., Epidemiolog Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta menambahkan, “Penting untuk segera mencari pertolongan medis jika mengalami gejala seperti demam, nyeri sendi, pusing, nyeri otot terutama di bagian betis, mata kuning, atau bahkan tidak buang air kecil selama 6 jam setelah 2-5 hari sebelumnya, terutama bagi mereka yang berisiko terpapar urine tikus.”
Dengan meminimalisir sampah, diharapkan dapat mengurangi risiko penularan Leptospirosis dan penyakit menular lainnya di Kota Yogyakarta.