Helium sering digunakan untuk berbagai keperluan, terutama dalam membuat suara lucu yang sering dipraktekkan oleh anak-anak, seperti karakter di film kartun. Meskipun demikian, tidak banyak yang menyadari potensi bahaya yang terkandung dalam penggunaan gas helium, terutama jika digunakan secara sembarangan atau berlebihan.
Helium merupakan unsur kimia berbentuk gas yang tidak berwarna, tidak berbau, dan tidak berasa. Gas ini umumnya digunakan untuk mengisi balon hias dan balon udara karena sifatnya yang ringan, memungkinkan balon untuk melayang dan terbang di udara.
Meskipun helium tergolong aman, penggunaannya sebaiknya tidak dilakukan sembarangan karena dapat menyebabkan gangguan kesehatan.
Manfaat Gas Helium dalam Bidang Medis
Dalam bidang medis, gas helium digunakan bersama dengan oksigen, dikenal sebagai helioks, untuk membantu penderita gangguan pernapasan seperti penyakit paru obstruktif kronis (PPOK).
Pada penderita PPOK, helioks dalam kadar tertentu dapat meredakan otot yang tegang di saluran pernapasan, memudahkan proses pernapasan. Penggunaan helioks juga diterapkan untuk meredakan gejala sulit bernapas pada penderita asma.
Namun, manfaat helioks dalam mengatasi gejala PPOK dan asma masih memerlukan penelitian lebih lanjut.
Manfaat lain gas helium dalam bidang medis adalah sebagai pengisi rongga perut dalam operasi laparoskopi. Penelitian mendukung bahwa helium dapat menjadi bahan yang aman untuk menggantikan karbon dioksida sebagai gas pengisi rongga perut dalam prosedur tersebut.
Bahaya Menghirup Gas Helium
Meskipun helium sendiri tidak berbahaya jika digunakan dengan benar, inhalasi berlebihan dapat menimbulkan efek samping seperti pusing, mual, muntah, dan bahkan pingsan pada beberapa orang.
Inhalasi helium dalam jumlah besar dan jangka waktu lama dapat menyebabkan masalah kesehatan serius. Gas ini dapat menghambat pasokan oksigen, mengganggu fungsi paru-paru, dan berpotensi menyebabkan kematian.
Penggunaan helium secara sembarangan dan tanpa pengawasan dokter dapat menyebabkan gejala keracunan, seperti pusing, lemas, sakit kepala, penglihatan buram, sesak napas, kejang, hingga kehilangan kesadaran.
Meskipun helium memiliki manfaat baik dalam kehidupan sehari-hari maupun di bidang medis, penggunaannya sebaiknya dilakukan dengan bijak dan sesuai kebutuhan untuk mencegah risiko kesehatan. Jika terjadi inhalasi helium yang tidak disengaja dan menghasilkan gejala seperti sakit kepala, kesulitan bernapas, bibir kebiruan, dan penglihatan buram, segera konsultasikan dengan dokter untuk penanganan yang tepat.