Gejala dehidrasi pada anak sangat penting untuk diketahui oleh setiap orang tua, karena sering kali tidak disadari dan anak belum dapat mengungkapkan dengan jelas apa yang dirasakannya. Kondisi ini bisa menjadi berbahaya jika tidak segera ditangani.
Dehidrasi atau kekurangan cairan dapat disebabkan oleh berbagai faktor, mulai dari cuaca, aktivitas fisik, hingga penyakit tertentu. Meski bisa terjadi pada siapa saja, anak-anak adalah kelompok yang sangat rentan terhadap dehidrasi. Hal ini karena tubuh mereka lebih sensitif terhadap perubahan kadar air dan mineral.
Selain itu, anak-anak sering kali belum mampu mengungkapkan perasaan mereka dengan baik kepada orang tua. Ini membuat penanganan sering terlambat. Oleh karena itu, penting bagi setiap orang tua untuk mengenali berbagai tanda dan gejala dehidrasi pada anak.
Gejala Dehidrasi pada Anak
Berikut adalah beberapa gejala dehidrasi pada anak yang harus diperhatikan oleh orang tua:
- Mulut tampak kering dan bibir pecah-pecah
- Anak tampak sangat haus atau tidak mau minum sama sekali
- Mata terlihat lebih cekung
- Urin berwarna pekat
- Frekuensi buang air kecil berkurang, bahkan tidak buang air kecil selama lebih dari 6–8 jam
- Sering mengantuk dan tampak lebih lemas
- Kulit tampak lebih kering dan tubuh terasa dingin
- Napas menjadi lebih cepat dan dalam
Jika anak menunjukkan beberapa gejala di atas, segeralah membawanya ke fasilitas kesehatan terdekat untuk mencegah komplikasi yang dapat membahayakan nyawa.
Cara Mengatasi Dehidrasi pada Anak
Saat anak menunjukkan gejala dehidrasi ringan, seperti haus, mulut kering, dan tampak lemas, ada beberapa langkah awal yang bisa dilakukan untuk meredakan gejala dehidrasi pada anak:
- Memberikan Asupan Cairan yang Cukup
Berikan cairan seperti air putih, kuah, atau sup untuk mengatasi dehidrasi pada anak. Selain itu, cairan rehidrasi seperti larutan oralit juga bisa diberikan untuk menggantikan cairan dan elektrolit yang hilang. Pastikan mengikuti petunjuk penggunaan oralit sesuai anjuran di kemasan.
- Menyediakan Buah dengan Kandungan Air Tinggi
Buah-buahan yang mengandung banyak air, seperti semangka, melon, jeruk, dan stroberi, bisa menjadi pilihan yang efektif untuk mengatasi dehidrasi ringan pada anak.
- Memastikan Anak Mendapat Istirahat yang Cukup
Setelah mendapatkan asupan cairan yang cukup, pastikan anak beristirahat dengan baik untuk mempercepat proses pemulihan. Hindari aktivitas berlebihan, terutama di bawah cuaca panas.
- Menghindari Minuman Berkafein
Hindari memberikan anak minuman berkafein saat dehidrasi, karena dapat memperburuk kondisinya. Minuman berkafein termasuk teh, minuman bersoda, dan minuman cokelat.
Demikianlah berbagai gejala dehidrasi pada anak dan langkah awal untuk mengatasinya. Namun, jika gejala dehidrasi pada anak semakin memburuk atau disertai muntah dan diare terus-menerus selama 24 jam, segera bawa anak ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.