Infeksi jamur adalah salah satu masalah kulit yang sering terjadi dan dapat dialami oleh siapa saja, tanpa memandang usia. Infeksi semacam ini seringkali mengganggu kenyamanan karena gejalanya yang tidak menyenangkan. Oleh karena itu, penting untuk mengenali jenis-jenis infeksi jamur kulit dan bagaimana cara mengobatinya.
Penyebab Infeksi Jamur Kulit dan Cara Mengatasi
Infeksi jamur pada kulit umumnya disebabkan oleh berbagai jenis jamur seperti Candida, Malassezia, Epidermophyton, Microsporum, atau Trichophyton. Infeksi ini biasanya ditandai dengan munculnya ruam pada kulit. Meskipun tidak membahayakan, ruam tersebut dapat menimbulkan rasa gatal yang mengganggu.
Sebagian besar jamur berkembang melalui spora yang tersebar di udara, sehingga infeksi jamur cenderung menyerang bagian luar tubuh manusia, seperti kulit dan kuku. Orang-orang yang sering bergerak aktif dan berkeringat memiliki risiko lebih tinggi untuk terkena infeksi jamur kulit, terutama jika mereka tidak menjaga kebersihan diri dengan baik.
Selain itu, penderita diabetes serta bayi dan balita yang menggunakan popok juga rentan terhadap infeksi jamur kulit.
Jenis dan Gejala Infeksi Jamur Kulit yang Perlu Diperhatikan
Berikut adalah beberapa jenis infeksi jamur kulit yang sering terjadi:
-
Dermatofitosis (kurap)
Infeksi jamur ini ditandai dengan munculnya ruam berbentuk lingkaran pada kulit yang kemerahan dan gatal. Bagian tepi lingkaran biasanya memiliki warna merah yang lebih jelas. Infeksi ini dapat menular dan sering kali terjadi pada kulit kepala, wajah, leher, atau bagian tubuh lainnya.
-
Tinea pedis atau kurap kaki (athlete’s foot)
Gejala tinea pedis meliputi kulit kaki yang mengelupas dan pecah-pecah, kulit yang melepuh dan kemerahan, serta rasa gatal dan perih. Infeksi jamur ini umumnya terjadi pada sela-sela jari kaki, terutama pada orang yang sering menggunakan kaus kaki, seperti atlet.
-
Tinea cruris (jock itch)
Tinea cruris merupakan infeksi jamur yang muncul di lipatan kulit yang lembab dan hangat, seperti lipatan bokong, selangkangan, dan alat kelamin. Kulit yang terinfeksi akan tampak kemerahan dan terasa gatal serta perih. Kondisi ini sering terjadi pada pria dewasa atau remaja, terutama yang sering menggunakan celana ketat.
-
Kandidiasis kulit
Infeksi jamur ini disebabkan oleh jamur Candida dan biasanya tidak menular. Kandidiasis kulit dapat muncul di berbagai bagian tubuh, terutama di area yang hangat dan lembab seperti selangkangan dan ketiak. Kulit yang terinfeksi akan terlihat kemerahan dan terasa gatal.
Pengobatan Infeksi Jamur Kulit dengan Obat Anti Jamur
Pengobatan utama untuk infeksi jamur kulit adalah dengan menggunakan obat antijamur, khususnya antijamur topikal seperti krim atau salep. Obat antijamur bekerja dengan cara menghancurkan dinding sel jamur dan menghambat pertumbuhan sel-sel jamur.
Beberapa obat antijamur yang sering digunakan untuk mengobati infeksi jamur kulit antara lain clotrimazole, miconazole, nystatin, dan ketoconazole. Obat ini tersedia dalam bentuk topikal maupun oral, tergantung pada luasnya area yang terinfeksi.
Selain pengobatan, langkah pencegahan juga penting untuk menghindari infeksi jamur kulit. Beberapa cara pencegahan yang dapat dilakukan antara lain menjaga kebersihan kulit, menjaga agar kulit tetap kering, mengganti pakaian dalam dan kaos kaki setiap hari, serta menggunakan pakaian yang mudah menyerap keringat saat beraktivitas.
Jika gejala infeksi jamur kulit tidak kunjung membaik atau bahkan semakin parah setelah penggunaan obat antijamur, segera konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut. Jangan lupa untuk memberi tahu dokter mengenai penggunaan obat-obatan lain yang sedang dikonsumsi guna menghindari interaksi obat yang tidak diinginkan.